Permainan
Senggi’ merupakan permainan
tradisional yang mengangkat kearifan lokal di Kabupaten Sumenep. Selain sebagai
permainan tradisional juga dapat di jadikan media yang dapat melatih peserta
didik bukan hanya mengetahui konsep penjumlahan bilangan yang melibatkan
bilangan cacah sampai dengan 100. Namun, peserta didik dapat menerapkan konsep
penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari dengan mudah dan menyenangkan serta dapat
melatih kemandirian, ketelitian dan kesabaran peserta didik.
Permainan
Senggi' ini sangat mudah dapat dimainkan di lantai, di atas meja ataupun
di tempat yang permukaannnya rata dengan berkelompok yang bisa terdiri
dari 2-4 peserta didik.
Adapun
alat yang dibutuhkan adalah irisan bambu kecil dengan ukuran sekitar 20 cm dan
sama Panjang, minimal 20 biji. Semakin banyak jumlahnya, maka permainan akan
semakin seru.
Terdapat
4 bagian dengan nama berbeda dengan nilai angka yang berbeda pula. 1) Ratoh
(Ratu) memiliki ciri 2 lingkaran kecil di bagian atas irisan bambu itu dan
memiliki nilai 20. 2) Oreng (Orang) memiliki satu lingkaran pada
bagian atas batang bambu dan memliki nilai 15. 3) Papate (Prajurit)
memiliki ciri ada lingkaran di bagian tengah dan memiliki nilai 10. 4) Jharum
(Jarum) pada bagian bawahnya agak runcing dan memiliki nilai 5.
cara
bermainnya, di awali dengan hompimpa. Peserta pertama siap untuk melakukannya
dengan mengumpulkan seluruh lidi dalam satu genggaman. Setelah itu, ia berusaha
melepasnya hingga berserakan pada tempat yang disediakan. Semakin menyebar,
maka akan semakin mudah untuk mengambil irisan bambu tersebut. Beda dengan yang
irisan bambunya masih tumpeng tindih. Setiap pemain mempunyai tantangan untuk
mengambil irisan bambu tersebut dengan menggunakan satu batang irisan bambu
tanpa menggerakkan bambu yang lain. Jika si pemain menggerakkan lidi yang lain
berarti permainnya sudah berhenti. Si pemenang akan ditentukan dengan banyaknya
jumlah angka pada irisan bambu tersebut.
Selamat
Mencoba.
Posting Komentar untuk " "